1. Daksina
DAKSINA adalah salah satu jenis sarana upacara yang dibuat dengan daun kelapa sehingga menyerupai suatu wadah seperti bakul yang dalam bahasa bali di sebut wakul daksina. Dan didalam wakul ini di isi berbagai macam benda yang merupakan perlengkapan dari daksina tersebut. Jika kita melihat isi dari dasarnya, didalam wakul sebuah daksina selalu dialasi dengan janur yang dirangkai membentuk tanda tambah (+) yang disebut dengan Tapak Dara, yang secara berturut-turut diatasnya diisi beras dan kelapa, diatas kelapa diisi dengan kojong yang masing-masing diisi dengan telur, peselan, gantusan, pisang, base tampel tingkih dan pangi, diatas kelapa diisi dengan benang tatebus warna putih. Dan diatasnya ditambahkan dengan canang payasan yang sering juga disebut dengan pasucian/pangresikan. Daksina juga diisi sasari/uang. Daksina secara utuh dalam penggunaannya biasanya dirangkaikan dengan jenis upakara yang lain seperti : peras, ajuman dan yang lainnya. Namun daksina juga bisa berdiri sendiri apabila daksina tersebut berfungsi sebagai daksina linggih. Namun biasanya daksina linggih ini ditambahka dengan cili yang bermakna sebagai simbol wajah.
Setiap bahan pelengkap dalam daksina ini mempunyai makna simbolik,diantaranya:
1. Tapak Dara (+) yang berbentuk seperti tanda tambah, merupakan dasar dari lamban agama Hindu yaitu Swastika. Dimana lambang tapak dara ini merupakan simbol dari hubungan yang harmonis secara vertical dan horisontal. Yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan pencipta/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. Karena dengan terjalinnya hubungan yang harmonis tersebut maka kehidupan dapat berjalan dengan seimbang.
2. Beras merupakan sumber pokok kehidupan, dan sebagai simbol benih yaitu benih-benih kehidupan.
3. Kelapa merupakan buah yang serba guna disimbulkan sebagai bumi dan juga sebagai kepala.
4. Telur yang digunakan dalam daksina diusahakan menggunakan telur itik, karena jika kita melihat dari sifat-sifat yang dimiliki oleh itik, maka itik dapat kita kelompokkan dalam jenis makhluk yang tergolong memiliki sifat satwam. Sedangkan ayam dapat dikelompokkan dalam jenis makhluk yang memiliki sifat rajas. Itik digolongkan memiliki sifat satwam karena, itik bisa memilah-milah makanan. Walaupun makanannya itu ada didalam lumpur. Sehingga itik selalu di identikkan dengan binatang yang memiliki sifat satwam berkat kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan ayam dikatakan memiliki sifat rajas, karena ayam ini bersifat aktif dan sering dijadikan ajang sabungan yaitu sabungan ayam. Bukan sabungan itik. Karena itulah telur itik yang digunakan dalam daksina. Telur itik disini mengantarkan jiwa yang suci, karena itik mampu memilih makanan yang bisa atau yang tidak bisa dimakan, itik juga sangat rukun dengan sesamanya dan dapat menyesuaikan hidupnya baik di darat, air dan juga udara
5. Peselan. Peselan ini terdiri dari lima jenis dedaunan yang mewakili lima warna yaitu :
a. Daun mangga mewakili warna hijau-hitam
b. Daun durian mewakili warna putih,
c. Daun langsat mewakili warna kuning,
d. Daun manggis mewakili warna merah,
e.Daun salak mewakili warna brumbun.
Kelima macam warna daun ini dipergunakan sebagai simbul dari Panca Dewata yaitu warna hitam adalah warna dari Dewa Wisnu, putih adalah Iswara, kuning adalah Mahadewa, merah adalah Brahma dan brumbun (Panca warna) adalah Siwa. Namun demikian, masih banyak yang mempergunakan jenis daun yang lain untuk mewakili kelima daun tersebut seperti daun rambutan, endongan dan sebagainya tanpa mengurangi makna simbolik yang terkandung didalamnya. Karena selain berpatokan pada tattwa setiap upacara juga selalu berpatokan pada Desa (tempat), Kala (waktu), dan Patra (Kondisi).
6. Gantusan yaitu yang dibungkus daun pisang (2 bungkus). Yang masing-masing diisi dengan segala jenis ikan teri, bumbu (yang melambangkan isi darat dan laut) serta biji-bijian (5 macam) yang mempunyai warna (hitam, putih, merah, kuning dan campuran). Atau secara garis besar dilambangkan sebagai symbol pertiwi.
7. Pisang mentah, ditinjau dari segi warnanya adalah hijau/hitam. Dalam tandingan melambangkan jari.
8. Tingkih dari segi warnanya adalah putih yang melambangkan kesucian.
9. Pangi dari warnanya adalah merah, dalam tandingan pangi ini melambangkan dagu.
10. Base/sirih tampel menyimbolkan orang yang sedang sembahyang.
11. Penggunaan Benang dalam setiap pelaksanaan upcara keagamaan memiliki makna simbolik sebagai tali penghubung antara yang memuja dan yang dipuja, sebagai pengikat spiritualitas kita dan juga pada upakara-upakara tertentu benang melambangkan usus.
12. Irisan tebu, simbol smara-ratih.
13. Sesari pada daksina sebagai lambang saripati dari pekerjaan
14. Bunga sebagai lambang cetusan perasaan
2. Tegteg
Makna dari tuesan tegteg ialah sebagai simbol kelanggengan/ kestabilan Bhuana Agung dan atau Bhuana Alit.
3. Peras
Alasnya tamas / aledan / ceper, berisi kulit peras kemudian disusun di atasnya beras, benang dan base tempel serta uang. Diisi buah-buahan dan pisang secukupnya, kue, tumpeng 2 buah, rerasmen (lauk pauk) yang dialasi kojong rangkat, sampyan peras, canang sari peras adalah jenis banten permohonan agar upacara tersebut sukses (prasida).
Makna:
1. Beras merupakan sumber pokok kehidupan, dan sebagai simbol benih yaitu benih-benih kehidupan.
2. Benang merupakan tali penghubung antara yang memuja dan yang dipuja, sebagai pengikat spiritualitas.
3. Daun sirih menyimbolkan orang yang sedang sembahyang.
4. Buah-buahan dan pisang secukupnya, kue, tumpeng 2 buah, rerasmen (lauk pauk) yang dialasi kojong rangkat, sampyan peras, canang sari peras merupakan symbol pertiwi atau alam semesta.
5. Uang sebagai lambang saripati dari pekerjaan.
6. Bunga sebagai lambang cetusan perasaan.
4. Segehan Panca Warna
Segehan ini dihaturkan kepada Kala Buchara / Buchari (Bhuta Kala) supaya tidak mengganggu. Penyajiannya diletakkan di bawah / sudut- sudut natar Merajan / Pura atau di halaman rumah dan di gerbang masuk bahkan ke perempatan jalan.
Mengenai waktu penyajiannya bisa dilakukan tiap hari, atau hari- hari tertentu sesuai kebiasaan dan rerainan. Bahan utamanya adalah nasi berwarna beberapa kepal. Yang umum segehan: putih dan kuning. Tetapi ada juga segehan putih dan putih, putih - hitam, putih - merah, merah - merah, hitam - hitam, kuning - kuning. Ada pula yang yang panca warna: peletakannya sebagai berikut: hitam di utara, putih di timur, merah di selatan, kuning di barat, brumbun di tengah.
Segehan panca warna merupakan segehan yang di dalamnya terdapat 5 warna yang berbeda, adapun isi dan makna dari segehan ini ialah:
1. Alas dari daun / taledan kecil yang berisi tangkih di salah satu ujungnya. taledan = segi 4, melambangkan 4 arah mata angin.
2. Jahe, secara imiah memiliki sifat panas. Semangat dibutuhkan oleh manusia tapi tidak boleh emosional.
3. Bawang, memiliki sifat dingin. Manusia harus menggunakan kepala yang dingin dalam berbuat tapi tidak boleh bersifat dingin terhadap masalah-masalah sosial (cuek)
4. Garam, memiliki PH-0 artinya bersifat netral, garam adalah sarana yang mujarab untuk menetralisir berbagai energi yang merugikan manusia (tasik pinaka panelah sahananing ngaletehin).
5. Tetabuhan Arak, Berem, Tuak, adalah sejenis alkhohol, dimana alkhohol secara ilmiah sangat efektif dapat dipakai untuk membunuh berbagai kuman/bakteri yang merugikan. Oleh kedokteran dipakai untuk mensteril alat-alat kedokteran. Metabuh pada saat masegeh adalah agar semua bakteri, Virus, kuman yang merugikan yang ada di sekitar tempat itu menjadi hilang/mati.
Selasa, 19 Oktober 2010
Senin, 28 Juni 2010
Ucapan selamat ulang tahun
Dan,ketika semua mata masih terpejam..
Ketika sebagian besar orang masih terlelap dalam tidurnya, ...
Ketika mentari belum memberimu kehangatan sinarnya,..
Ketika malam belum mulai menghilang,
dan kau mulai membuka matamu perlahan,..
Kubisikkan sebaris doa melalui semilir angin disekitarmu,..
Kan kau hirup dan dapat rasakan beribu doa yang menyertaimu dari waktu ke waktu..
Meski lantunan kata-kata dan doa yang kulantunkan untukmu tak berharga, tak bernilai apa-apa...
Namun jadikan ini sebagai tanda di hatimu bahwa aku tetap sahabatmu..
Shabatmu yang bkan apa-apa ini, semoga menjadi orang pertama yang mengucapkan "happy birthday" untukmu dengan segala ketulusan hati...
Maaf aku tak bisa memberimu sesuatu yang berharga, namun jadikan untaian kata-kata dan doaku ini sebagai sesuatu yang berharga untuk kau baca,kau nikmati, dan kau simpan dalam hati..
Semua kebahagiaan, cinta, kasih sayang, dan seluruh kebaikan menaungimu..........
Ketika sebagian besar orang masih terlelap dalam tidurnya, ...
Ketika mentari belum memberimu kehangatan sinarnya,..
Ketika malam belum mulai menghilang,
dan kau mulai membuka matamu perlahan,..
Kubisikkan sebaris doa melalui semilir angin disekitarmu,..
Kan kau hirup dan dapat rasakan beribu doa yang menyertaimu dari waktu ke waktu..
Meski lantunan kata-kata dan doa yang kulantunkan untukmu tak berharga, tak bernilai apa-apa...
Namun jadikan ini sebagai tanda di hatimu bahwa aku tetap sahabatmu..
Shabatmu yang bkan apa-apa ini, semoga menjadi orang pertama yang mengucapkan "happy birthday" untukmu dengan segala ketulusan hati...
Maaf aku tak bisa memberimu sesuatu yang berharga, namun jadikan untaian kata-kata dan doaku ini sebagai sesuatu yang berharga untuk kau baca,kau nikmati, dan kau simpan dalam hati..
Semua kebahagiaan, cinta, kasih sayang, dan seluruh kebaikan menaungimu..........
Minggu, 27 Juni 2010
My story (part 3)
Aku tak mengerti dengan apa lagi harus kuungkapkan semua isi hatiku. Aku tak tau lagi harus bagaimana untuk mengungkapkan semua gejolak yang berkecambuk dalam raga.Semua ini sungguh menyiksa diriku, hatiku, batinku, dan fikiranku. Sungguh... Aku tak paham betul apa yang terlintas dalam fikirannya. Betapa teganya ia menyakitiku seperti ini.
Bukan...!! Bukan menyakiti, tapi menghancurkanku seperti ini.
Nyaris seperti debu. Bahkan tak berwujud lagi. Sungguh teramat sakit yang kurasa. Sungguh teramat pedih yang kuterima darinya. Sungguh...aku tak percaya semua ini terjadi padaku... Sungguh aku tak percaya ia bisa melakukan ini padaku... Apa salahku padanya??Apa??!!!
Awalnya aku mengira,hanya dialah yang mampu menolongku dari rasa sakit yang ditimbulkan Romeo waktu itu.Awalnya aku kira hanya padanyalah aku akan merasakan cinta sesungguhnya itu lagi, selain bersama dirinya. Aku mencintanya, menyayanginya, bahkan memujanya seperti aku memuja para dewa...Sungguh tak terlukiskan bagaimana aku menggambarkannya sebagai seseorang yang telah menyelamatkan hidupku dari kepedihan. Dari rasa sakit yang berkecamuk dalam raga dan jiwa. Dari semua kehancuran yang diakibatkan Romeo karena mencintai sahabatku sendiri. Tapi, harapanku telah dihancurkannya. Aku salah besar mengira dia sungguh-sungguh malaikatku. Aku salah besar menganggapnya sebagai penyelamat hidupku.. Penyelamat jiwaku. Tapi nyatanya kini ia meleburkan hatiku yang baru saja kucoba untuk kutata kembali.
Alfa... Apa salahku padamu??
Mengapa kau lakukan ini padaku?
Awalnya kau sembuhkan berbagai luka yang ada dalam hatiku. Luka parah yang tercabik-cabik. Terasa pedih dan menyiksa,. Awalnya aku tak yakin engkau bisa menyembuhkannya lagi. Mengembalikannya lagi ke bentuknya semula. Mengembalikannya lagi menjadi barang utuh seperti sedia kala. Namun,tanpa kusadarari, meski pelan namun pasti, engkau mengobatinya. Perlahan-lahan engkau mulai memunguti dan menyatukan kembali serpihan-serpihan hatiku yang masih tersisa. Bahkan terus mencari sisa-sisa dalam jiwaku, kalau-kalau masih ada kehidupan disana, dan kau coba tuk satukan lagi.
Sedikit demi sedikit hatiku terbentu lagi. Bahkan telah tumbuh berjuta-juta rumpun bunga disana. Bunga-bunga cinta yang selalu bersemi menantikanmu untuk menyiraminya dengan cintamu... Dengan segenap kasih sayang dan kepedulianmu.. Bahkan, tak sedikitpun aku ingat, bahwa aku sempat mencintai Romeo begitu dalam sedalam aku mencintai dirimu. Aku memujamu. Menghayalkanmu setiap waktu.
Sampai.....
Kau hancuran semua keindahan itu. Kau pergi, dan mungkin tak akan pernah kembali kepadaku. Tanpa alasan yang jelas, tanpa pemberitahuan apapun, tanpa suara, tanpa kata-kata, dan tanpa bertatapan sedikitpun.
Aku tak mengerti sama sekali akan apa yang terjadi padamu... Akan apa yang menimpa dirimu hingga kau seperti ini. Aku tak mengerti. Terakhir kali kita bertemu di Pameran waktu itu, kau masih bersikap seperti biasanya, kau masih menunjukan semua perhatianmu. Kau masih disini. Dihadapanku, terlukis jelas dihatiku. Dan pesan terakhirmu, sebelum ku tidur, masih terngiang hingga saat ini.....
"Letakkan impian harapan dan anganmu sebelum mata terlelap....
Agar saat mata terbuka sejuta harapan kan berikan keyakinan bahwa hari esok pasti lebih indah....
Met istirahat...."
Dan semenjak itu tak ada apa-apa lagi..
Tak taukah dirimu, betapa tersiksanya aku saat kau tak ada?
Tak taukah dirimu, betapa aku mencoba bertahan saat kau tak ada disampingku?
Tak taukah dirimu betapa aku sebisa mungkin berusaha mencarimu.. Menantikan penjelasan akan semua ini..??
Bulan pertama..
Aku terus menghubungimu, menelfonmu, mengirimimu pesan-pesan...
Namun, tak satupun dari semua itu kau coba tuk membalasnya...
Bulan kedua...
Aku mencoba meminta bantuan temanmu,kakakmu, dan sahabat-sahabatku untuk mencari tau ada apa yang sebenarnya. Tapi kau tetap membisu.
Bahkan kau memusuhi mereka! Tak mengajak mereka bicara!!
Apapun yang berhubungan dengaku selalu kau jauhi, selalu kau hindari, selalu kau benci seakan-akan, aku ini sesuatu yang menyebarkan penyakit berbahaya yang jika didekati akan menyebarkan virus mematikan.
Apa salahku padamu?
Apa dosaku padamu?
Tak taukah dirimu setiap malam aku selalu menangisi dirimu... Merindukan dirimu, memimpikan dirimu...??
Betapa tak tenangnay tidurku?
Betapa tiap hari dan tiap waktu yang kulewati sampai saat ini terasa menyakitkan?
Terasa memilukan?
Kenangan akan dirimu, cintamu, kasih sayangmu..
Apa salahku??!!!
Bukan...!! Bukan menyakiti, tapi menghancurkanku seperti ini.
Nyaris seperti debu. Bahkan tak berwujud lagi. Sungguh teramat sakit yang kurasa. Sungguh teramat pedih yang kuterima darinya. Sungguh...aku tak percaya semua ini terjadi padaku... Sungguh aku tak percaya ia bisa melakukan ini padaku... Apa salahku padanya??Apa??!!!
Awalnya aku mengira,hanya dialah yang mampu menolongku dari rasa sakit yang ditimbulkan Romeo waktu itu.Awalnya aku kira hanya padanyalah aku akan merasakan cinta sesungguhnya itu lagi, selain bersama dirinya. Aku mencintanya, menyayanginya, bahkan memujanya seperti aku memuja para dewa...Sungguh tak terlukiskan bagaimana aku menggambarkannya sebagai seseorang yang telah menyelamatkan hidupku dari kepedihan. Dari rasa sakit yang berkecamuk dalam raga dan jiwa. Dari semua kehancuran yang diakibatkan Romeo karena mencintai sahabatku sendiri. Tapi, harapanku telah dihancurkannya. Aku salah besar mengira dia sungguh-sungguh malaikatku. Aku salah besar menganggapnya sebagai penyelamat hidupku.. Penyelamat jiwaku. Tapi nyatanya kini ia meleburkan hatiku yang baru saja kucoba untuk kutata kembali.
Alfa... Apa salahku padamu??
Mengapa kau lakukan ini padaku?
Awalnya kau sembuhkan berbagai luka yang ada dalam hatiku. Luka parah yang tercabik-cabik. Terasa pedih dan menyiksa,. Awalnya aku tak yakin engkau bisa menyembuhkannya lagi. Mengembalikannya lagi ke bentuknya semula. Mengembalikannya lagi menjadi barang utuh seperti sedia kala. Namun,tanpa kusadarari, meski pelan namun pasti, engkau mengobatinya. Perlahan-lahan engkau mulai memunguti dan menyatukan kembali serpihan-serpihan hatiku yang masih tersisa. Bahkan terus mencari sisa-sisa dalam jiwaku, kalau-kalau masih ada kehidupan disana, dan kau coba tuk satukan lagi.
Sedikit demi sedikit hatiku terbentu lagi. Bahkan telah tumbuh berjuta-juta rumpun bunga disana. Bunga-bunga cinta yang selalu bersemi menantikanmu untuk menyiraminya dengan cintamu... Dengan segenap kasih sayang dan kepedulianmu.. Bahkan, tak sedikitpun aku ingat, bahwa aku sempat mencintai Romeo begitu dalam sedalam aku mencintai dirimu. Aku memujamu. Menghayalkanmu setiap waktu.
Sampai.....
Kau hancuran semua keindahan itu. Kau pergi, dan mungkin tak akan pernah kembali kepadaku. Tanpa alasan yang jelas, tanpa pemberitahuan apapun, tanpa suara, tanpa kata-kata, dan tanpa bertatapan sedikitpun.
Aku tak mengerti sama sekali akan apa yang terjadi padamu... Akan apa yang menimpa dirimu hingga kau seperti ini. Aku tak mengerti. Terakhir kali kita bertemu di Pameran waktu itu, kau masih bersikap seperti biasanya, kau masih menunjukan semua perhatianmu. Kau masih disini. Dihadapanku, terlukis jelas dihatiku. Dan pesan terakhirmu, sebelum ku tidur, masih terngiang hingga saat ini.....
"Letakkan impian harapan dan anganmu sebelum mata terlelap....
Agar saat mata terbuka sejuta harapan kan berikan keyakinan bahwa hari esok pasti lebih indah....
Met istirahat...."
Dan semenjak itu tak ada apa-apa lagi..
Tak taukah dirimu, betapa tersiksanya aku saat kau tak ada?
Tak taukah dirimu, betapa aku mencoba bertahan saat kau tak ada disampingku?
Tak taukah dirimu betapa aku sebisa mungkin berusaha mencarimu.. Menantikan penjelasan akan semua ini..??
Bulan pertama..
Aku terus menghubungimu, menelfonmu, mengirimimu pesan-pesan...
Namun, tak satupun dari semua itu kau coba tuk membalasnya...
Bulan kedua...
Aku mencoba meminta bantuan temanmu,kakakmu, dan sahabat-sahabatku untuk mencari tau ada apa yang sebenarnya. Tapi kau tetap membisu.
Bahkan kau memusuhi mereka! Tak mengajak mereka bicara!!
Apapun yang berhubungan dengaku selalu kau jauhi, selalu kau hindari, selalu kau benci seakan-akan, aku ini sesuatu yang menyebarkan penyakit berbahaya yang jika didekati akan menyebarkan virus mematikan.
Apa salahku padamu?
Apa dosaku padamu?
Tak taukah dirimu setiap malam aku selalu menangisi dirimu... Merindukan dirimu, memimpikan dirimu...??
Betapa tak tenangnay tidurku?
Betapa tiap hari dan tiap waktu yang kulewati sampai saat ini terasa menyakitkan?
Terasa memilukan?
Kenangan akan dirimu, cintamu, kasih sayangmu..
Apa salahku??!!!
Kamis, 29 April 2010
My story (part 2)
Ingin rasanya ku menangis. Menghadapi apa yang terjadi. Cinta dua hati, perpisahan yang membayangi. Betapa aku tak ingin memilih antara alfa dan romeo. Betapa tak inginnya aku melepaskan salah satu di antara kalian. Romeo yang pernah menyakitiku. Tapi sungguh, tak sedikitpun dendam menaungi hatiku. Meski ku tau di hatinya bersemayam cinta untuk sahabatku. Meski kutau hatinya tak sepenuhnya untukku, sikapnya tak menunjukkan isi hatinya. Tapi sungguh aku tak bisa melupakannya. Aku tak bisa menghapus bayangnya. Ia selalu muncul di mimpiku, di benakku, di hari-hariku, da di seluruh keseharianku. Begitu juga alfa. Mengapa hati ini begitu kejam? Membiarkanku menumbuhkan harapan dan kasih sayang sebesar ini kepada mereka? Membiarkan mereka tersakiti oleh keegoisanku. Yang memaksakan memilikinya dan dirinya. Mengapa aku ditakdirkan tak bisa memilih?
Belum lagi perpisahan yang sebentar lagi akan tiba. Aku tak ingin berpisah dengan alfa, dengan teman-teman, guru-guru. Masih banyak yang igin aku perbaiki dari segala kesalahan yang pernah aku lakukan selama ini. Teman-teman, guru-guru, dan semuanya, maafkan aku yang pernah membuatmu kecewa. Maafkan aku yang pernah membuatmu terluka. Maafkan aku karena tak bisa menjadi seperti yang kalian iginkan. Maafkan aku yang pernah melukaimu...
Belum lagi perpisahan yang sebentar lagi akan tiba. Aku tak ingin berpisah dengan alfa, dengan teman-teman, guru-guru. Masih banyak yang igin aku perbaiki dari segala kesalahan yang pernah aku lakukan selama ini. Teman-teman, guru-guru, dan semuanya, maafkan aku yang pernah membuatmu kecewa. Maafkan aku yang pernah membuatmu terluka. Maafkan aku karena tak bisa menjadi seperti yang kalian iginkan. Maafkan aku yang pernah melukaimu...
Bimbang
Maafkan aku yang menodai rasamu..
Maafkan aku yang menyakitimu...
Meski kau tak melihat apa yang terjadi,,
Tapi perasaan ini tak ragu tuk katakan penyesalan...
Begitu rapuhnya aku,...
Begitu lobhanya aku..
Ingin memiliki dirimu dan dirinya,..
Ingin memeluk cintamu dan bayangnya
Namun sungguh...
Benar-benar aku tak berdaya di buatnya...
Benar-benar tak berdaya akan rasa ini..
Tak berdaya akan arti dari rasa ini
Hati ini, cinta ini...
Maafkan aku yang menyakitimu...
Meski kau tak melihat apa yang terjadi,,
Tapi perasaan ini tak ragu tuk katakan penyesalan...
Begitu rapuhnya aku,...
Begitu lobhanya aku..
Ingin memiliki dirimu dan dirinya,..
Ingin memeluk cintamu dan bayangnya
Namun sungguh...
Benar-benar aku tak berdaya di buatnya...
Benar-benar tak berdaya akan rasa ini..
Tak berdaya akan arti dari rasa ini
Hati ini, cinta ini...
Kamis, 25 Februari 2010
Lonely
all af my life...
all of my wings...
disappear....
and now,i'm alone...
lonely, with all bad story....
i'm sad...
i'm bad...
missing with my dreams...
all of my wings...
disappear....
and now,i'm alone...
lonely, with all bad story....
i'm sad...
i'm bad...
missing with my dreams...
Sabtu, 20 Februari 2010
Jenuh
Apa lagi yang bisa kukatakan?
Apa lagi yang bisa kupasrahkan?
Jika dada trasa hampa
Dan tak ada suka tersisa??
Galau merindu terkatung-katung merajai hati
Menjadikanku semakin terlena
Oleh kegalauan,kejenuhan....
Mendera bagai debu-debu tersapu angin malam
Membeku di bawah tinjauan bulan
dan bintang pun bersaksi
Mencari arti semua ini....
Apa lagi yang bisa kupasrahkan?
Jika dada trasa hampa
Dan tak ada suka tersisa??
Galau merindu terkatung-katung merajai hati
Menjadikanku semakin terlena
Oleh kegalauan,kejenuhan....
Mendera bagai debu-debu tersapu angin malam
Membeku di bawah tinjauan bulan
dan bintang pun bersaksi
Mencari arti semua ini....
Rabu, 17 Februari 2010
My Story (part 1)
Dan, sekarang telah berhasil kutemukan, hidupku yang baru, jiwaku, mimpiku,dan anganku. Aku telah terbebas dari belenggu mimpi dan semua masa lalaku yang kelam. Dari penantian yang tak pasti, dari gaya hidup bebas yang tak seharusnya kujalani. Semuanya telah bebas.... Semuanya telah lenyap, tak tersisa lagi.... Aku syukuri itu...
Sekarang dengan Alfa aku memulai kisahku yang baru... Kisah yang begitu sempurna dengan orang yang sempurna pula... Betapa beruntungnya aku mendapatkannya, yang telah menyelamatkanku dari semuanya... Betapa beruntungnya aku mengenalnya,yang mengenalkanku pada cinta yang baru... Pada cinta yang lebih berharga, pada cinta yang nyata... Begitu bodohnya aku dahulu, menanti cinta yang sudah jelas-jelas tak berpihak padaku, menanti tiap waktu hanya untuk berharap,... Berharap pada mimpi yang kuyakini tak mungkin terwujud... Menjadi miliknya. Namun penantianku yang panjang itu tak pernah terwujud... semua harapan-harapanku tak terkabulkan, bergeser, bahkan hancur menjadi puing-puing... "aku tak bisa memilih salah satu dari dua matahari yang selalu menyinariku",ucapnya malam itu.. mendengar itu semua, betapa hancur dan leburnya hatiku.. Harapanku pupus sudah sampai disini... Menyadari bahwa bukan hanya aku di hatinya. Menyadari bahwa ia juga mencintai orang lain, sahabatku... Semenjak itu, aku terpuruk, aku benar-benar terluka, menangis tiap malam hanya untuk mengenangnya, mengenang hal pahit yang telah diberikannya, mengenang debu-debu hatiku... Di saat yang sama seseorang memanggilku. memanggilku dari jurang kesedihan. Berusaha membangunkanku, berusaha menyadarkanku, bahwa hidup tidak hanya sampai disini... Masih banyak yang menyayangiku sepenuh hati, dia... Alfa.
Senin, 08 Februari 2010
Kenangan
Tak sampai hati tuk tinggalkan..
Tak jua bisa tuk lupakan...
Semua yang terjadi..
Semua yang ada...
Terbingkai menjadi gambaran dalam hati,
Dan kini terbentang kembali
Apa yang ada...
Apa yang tersaksikan
Apa yang ditampilkan
Apa yang merasuk dalam hati dan pikiranku
Semua menyatu,...
Melebur indah di sanubari...
Tak terlupakan
Namun menjadi kenangan...
Kenangan terindah yang menyakitkan..
Tak jua bisa tuk lupakan...
Semua yang terjadi..
Semua yang ada...
Terbingkai menjadi gambaran dalam hati,
Dan kini terbentang kembali
Apa yang ada...
Apa yang tersaksikan
Apa yang ditampilkan
Apa yang merasuk dalam hati dan pikiranku
Semua menyatu,...
Melebur indah di sanubari...
Tak terlupakan
Namun menjadi kenangan...
Kenangan terindah yang menyakitkan..
Langganan:
Postingan (Atom)