Ingin rasanya ku menangis. Menghadapi apa yang terjadi. Cinta dua hati, perpisahan yang membayangi. Betapa aku tak ingin memilih antara alfa dan romeo. Betapa tak inginnya aku melepaskan salah satu di antara kalian. Romeo yang pernah menyakitiku. Tapi sungguh, tak sedikitpun dendam menaungi hatiku. Meski ku tau di hatinya bersemayam cinta untuk sahabatku. Meski kutau hatinya tak sepenuhnya untukku, sikapnya tak menunjukkan isi hatinya. Tapi sungguh aku tak bisa melupakannya. Aku tak bisa menghapus bayangnya. Ia selalu muncul di mimpiku, di benakku, di hari-hariku, da di seluruh keseharianku. Begitu juga alfa. Mengapa hati ini begitu kejam? Membiarkanku menumbuhkan harapan dan kasih sayang sebesar ini kepada mereka? Membiarkan mereka tersakiti oleh keegoisanku. Yang memaksakan memilikinya dan dirinya. Mengapa aku ditakdirkan tak bisa memilih?
Belum lagi perpisahan yang sebentar lagi akan tiba. Aku tak ingin berpisah dengan alfa, dengan teman-teman, guru-guru. Masih banyak yang igin aku perbaiki dari segala kesalahan yang pernah aku lakukan selama ini. Teman-teman, guru-guru, dan semuanya, maafkan aku yang pernah membuatmu kecewa. Maafkan aku yang pernah membuatmu terluka. Maafkan aku karena tak bisa menjadi seperti yang kalian iginkan. Maafkan aku yang pernah melukaimu...